Abaikan Usulan Warga Penetapan Kepling, Warga Lingkungan IX ‘Geruduk’ Kantor Lurah Sei Mati
02 Juli 2020 - 20:40:00 WIB | Dibaca: 2920x
Medan (SIOGE) - Puluhan warga Lingkungan IX “geruduk” kantor Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan, Kamis (2/7) memerotes penetapan kepala lingkungan (Kepling) tanpa memperdulikan usulan masyarakat.
Kedatangan warga itu disambut Sekretaris Kelurahan Daniel Simanjuntak karena Lurah Ari Ismail tidak berada di kantor. Kedatangan warga yang membawa poster bertuliskan penolakan terhadap Kepling yang baru dan protes terhadap kebijakan lurah yang dinilai semena-mena itu berlangsung tertib.
Dalam orasinya, warga meminta agar lurah mengundurkan diri karena membuat kebijakan yang dianggap tidak bijak. Warga menolak Kepling yang direkomendasi lurah karena tidak sesuai dengan aspirasi warga.
Dalam orasinya warga menyebutkan, mereka menolak keras penetapan Kepling Sinambela, karena dianggap tidak bisa menyambung aspirasi warga. Warga juga menuding ada ‘permainan’ dalam penetapan Kepling kali ini, sehingga usulan warga sama sekali tidak dipedulikan.
Salah seorang warga, Simamora menyebutkan 80 persen dari sekira 600 KK warga Lingkungan IX, jelas-jelas mendukung L Manurung menjadi Kepling mereka, bukan yang diusung lurah. Namun usulan warga diabaikan lurah dan camat, sehingga tanpa ada verifikasi terhadap calon yang mereka usulkan, tiba-tiba muncul penetapan Kepling IX.
Disebutkannya, kekecewaan warga berawal saat Kepling mereka yang lama H Doloksaribu, mengundurkan diri karena tidak sependapat dengan lurah mengenai bantuan terhadap warga terdampak Covid-19. Banyak warga yang diusulkannya di Lingkungan IX layak menerima bantuan, justru tidak mendapat bantuan. Saat disuruh membagikan, Kepling tidak mau dan menyatakan lebih baik mundur saja daripada membagikan bantuan kepada warga yang dinilainya tidak layak.
Pengunduran diri itu, sangat disayangkan warga karena mereka sangat senang dengan kepemimpinannya. Untuk mempertahankan Kepling tersebut, warga kemudian beramai-ramai mendatangi kantor lurah. Saat itu, aparat kelurahan menyatakan tidak mungkin kembali menetapkannya menjadi Kepling karena sudah mengundurkan diri.
Pihak kelurahan saat itu menyebut akan mencari Kepling yang baru sebagai penggantinya. Kepada warga, lurah juga mempersilahkan mereka mengusulkan calon lain yang dianggap mampu menjadi pemimpin mereka di lingkungan itu menjadi Kepling.
Warga kemudian mengusulkan satu nama. Namun hal itu ditolak lurah dengan alasan, yang bersangkutan ikut saat unjuk rasa beberapa waktu lalu.
Setelah itu, warga kembali mengusulkan nama calon Kepling bermarga Manurung. Hal itu berdasarkan kesepakatan beberapa kumpulan Serikat Tolong Menolong (STM) di lingkungan itu, ditambah dukungan sekira 80 persen warga.
Namun seiring waktu berjalan, tanpa diketahui warga, calon yang mereka usulkan itu tidak ikut diverifikasi. Bahkan, tiba-tiba Camat Medan Labuhan menetapkan J Sinambela menjadi Kepling IX yang baru. Penetapan itu memicu kemarahan warga yang merasa lurah sama sekali tidak peduli terhadap usulan warga Lingkungan IX.
Ditambah lagi, oknum Kepling yang ditetapkan ‘berkoar-koar’ di masyarakat bahwa dirinya lebih bisa dari mereka. Hal itu membuat warga semakin geram dan sepakat untuk mendatangi kantor lurah, melakukan protes.
Warga juga mendatangi rumah Anggota DPRD Medan Janses Simbolon untuk menyampaikan keluhan mereka. Saat dihubungi via selularnya, Janses Simbolon menyebutkan, dirinya selaku wakil rakyat langsung merespon dan menghubungi lurah dan camat agar memperhatikan usulan warga.
Namun setelah warga menyerahkan usulannya, lurah malah tidak menggubrisnya dan tanpa sepengetahuan mereka, tiba-tiba muncul penetapan Kepling yang baru.
Politisi Hanura itu juga menyesalkan sikap lurah dan camat yang tidak peduli terhadap usulan warga. Bagaimanapun, warga pasti lebih senang dipimpin orang yang mereka anggap bisa menyelesaikan persoalan mereka.
Sementara itu, Lurah Sei Mati Ari Ismail yang tidak berada di kantor, tidak bisa dihubungi melalui selularnya. Sementara itu Sekretaris Lurah Daniel Simanjuntak saat dikonfirmasi menyebut, lurah bersama camat ada kegiatan di kantor wali kota. Namun dirinya membenarkan adanya unjukrasa warga yang protes terhadap kebijakan lurah atas penetapan Kepling IX yang baru. (s1)