29 Januari 2023 - 08:54:39 WIB | Dibaca: 2193x

Medan (SIOGE) - Wali Kota Medan Bobby Nasution menerima kunjungan Cendekiawan Karo Indonesia (CKI) di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Jalan Sudirman Medan, Jumat (27/01/23) petang,  menyampaikan sejumlah saran dan masukan untuk  mendukung pembangunan yang dijalankan Pemko Medan.

Selain itu Ketua Umum CKI Dr Ir Budi Sinulingga yang hadir bersama Prof Dr Sukaria Sunulingga, Prof Dr Johannes Tarigan, Ir Setia Dharma Sebayang MM dan Ir John Modal Pencawan, juga minta dukungan menantu Presiden Joko Widodo terkait rencana pembangunan jalan tol Medan-Brastagi sebagai salah satu upaya mengatasi kemacetan yang selama ini rentan terjadi.

“Walau pun kami ketahui itu bukan kewenangan Pak Wali, tapi kami mengharapkan dukungan pembangunan tol Medan-Brastagi. Sebab, kemacetan yang terjadi juga berdampak dengan Kota Medan.  Jalan tol ini harus dibangun, selain mengatasi kemacetan, juga mendukung pembangunan di Mebidangro (Medan, Binjai, Deliserdang dan Tanah Karo),” kata Budi Sinulingga.

Kepada Bobby Nasution, Budi mengungkapkan, usulan pembangunan jalan Tol Medan-Brastagi ini sudah disampaikan kepada Gubernur Sumut dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. Budi mengharapkan dukungan semua pihak, termasuk Wali Kota sehingga pembangunan jalan tol terealisasi.

Didampingi Kadis Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Medan Topan Obaja Putra Ginting dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Ir Irwan Ritonga, Bobby Nasution mengucapkan terima kasih atas kunjungan yang dilakukan CKI.

“Masukan ini tentunya sangat penting sekali  untuk menjadikan Kota Medan yang saat ini sudah baik akan menjadi lebih baik lagi ke depannya. Untuk mewujudkan hal ini, kami tentunya butuh dukungan dan kolaborasi dari seluruh masyarakat, termasuk Cendekiawan Karo Indonesia,” ungkap Bobby Nasution.

Terkait dengan rencana pembangunan jalan tol Medan-Brastagi, meski bukan kewenangannya, Bobby Nasution berharap pertemuan dengan CKI ini dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi warga Kota Medan, tapi juga masyarakat Karo. (Dinas Kominfo/Bahren)