Tim Gabungan Pemko Medan “Tebas” 6 Reklame Bermasalah
19 November 2018 - 13:19:15 WIB | Dibaca: 2239x
Medan (SIOGE) - Pemko Medan melanjutkan pembongkaran papan reklame bermasalah di wilayahnya, sekalipun pengusaha advertising yang tergabung dalam Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Sumut telah bermohon agar pembongkaran ditunda.
Pada Rabu (14/11/2018) sebanyak 6 unit papan reklame bermasalah kembali “ditebas” dari sejumlah lokasi. Keenam reklame bermasalah yang dibongkar itu umumnya berukuran 3x6 meter dan 4x6 meter yang berisikan materi iklan produk dan calon legislatif (Caleg). Tanpa kompromomi sedikitpun, papan reklame bermasalah tersebut dibongkar.
Penertiban dilakukan di perempatan Jalan Letda Sujono dan Jalan Selamat Ketaren dengan ukuran 3x6 meter dan 4x6 meter, simpang pintu tol berukuran 4x6 meter serta Jalan Iskandar Muda Simpang Jalan Gatot Subroto ukuran 4x6 meter sebanyak 3 unit.
Pembongkaran dilaksanakan pada malam hari sekira pukul 22.00 WIB. Tim gabungan yang terdiri dari unsur Satpol PP, Dinas Perhubungan serta TNI dan Polri didukung satu unit mobil crane serta peralaran mesin las. Pembongkaran berjalan lancar dan berakhir hingga Kamis dinihari (15/11) sekira pukul 03.00 WIB.
Sekretaris Satpol PP Medan, Rakhmat Adi Syahputra Harahap dalam kesempatan itu mengatakan pihaknya telah merampungkan pembongkaran dengan hasil 6 papan reklame bermasalah berhasil dibongkar.
Dikatakannya, pembongkaran papan reklame bermasalah akan terus dilakukan. Sebab, masih banyak yang bermasalah dan belum tersentuh serta pemiliknya enggan membongkar sendiri. Walaupun peralatan dan personel yang dimiliki terbatas, tim gabungan akan terus bergerak untuk membersihkan “Medan Rumah Kita” dari papan reklame bernasalah, tegasnya.
Apalagi Wali Kota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S MSi telah menyatakan sikapnya untuk terus melanjutkan pembongkaran papan reklame bermasalah ketika sejumlah pengurus P3I Sumut datang menemuinya di rumah dinas, Selasa (13/11).
Tim gabungan siap mewujudkan dan merealisasikan keinginan wali kota dengan melakukan pembongkaran siang dan malam. “Kita ingin mengembalikan estetika Kota Medan yang selama ini identik dengan hutan reklame,” ujarnya mengakhiri. (S1)