Merasa Kurang Perhatian Pemko, FHI Mengadu ke Wakil Ketua DPRD Medan
12 November 2019 - 19:29:04 WIB | Dibaca: 2439x
Medan (SIOGE) - Kurangnya perhatian Pemko Medan terhadap guru honor menjadi permasalahan yang belum terselesaikan. Untuk itu, Forum Honorer Indonesia (FHI) Kota Medan menemui Wakil Ketua DPRD Medan Ihwan Ritonga SE MM, Selasa (12/11) di ruang kerjanya untuk mengadukan keluh kesahnya.
Dalam pertemuan itu, Ketua FHI Kota Medan Fahrul Lubis mengatakan masih banyak permasalahan di tingkat guru honorer yang belum juga terselesaikan. Di antaranya bantuan Rp.15 miliar yang sudah dianggarkan DPRD Medan kemarin, sampai sekarang belum juga diterima hingga gaji guru honor hanya 3 bulan yang dibayarkan.
"Kami sudah tidak menerima gaji selama 5 bulan pak. Masa kami harus menunggu dana BOS yang berikutnya turun pak," tanyanya. FHI berharap ada kebijakan DPRD Medan untuk menyampaikan keluhan mereka ke Wali Kota Medan maupun Dinas Pendidikan.
"Kami juga meminta pada Pak Ihwan menyuarakan isi hati kami. Stop penerimaan guru honor di sekolah-sekolah agar guru yang ada lebih sejahtera lagi. Kami juga berharap guru honor gajinya sesuai UMK, atau paling tidak disesuaikan dengan gaji honor di dinas-dinas," ujarnya seraya menjelaskan bahwa semua guru honor merupakan tamatan S1.
Menanggapi itu, Ihwan Ritonga mengatakan bahwa Dinas Pendidikan Medan sudah mendata seluruh guru honor penerima insentif dan memberikan data tersebut ke Pemko Medan. Hanya saja Pemko Medan yang belum juga menyalurkan dana tersebut.
"Kita paham kondisi guru-guru honor di Kota Medan yang terima gaji Rp.300 ribu –Rp.600 ribu per bulan. Tiap rapat kita sampaikan ke Disdik Medan supaya kesejahteraan guru honor di Medan diperhatikan. Makanya kemarin ada bantuan insentif yang Rp.15 miliar itu. Bagaimana teknisnya, kita serahkan ke Disdik," jelasnya.
Ditambahkannya, F-Gerindra tiap tahun mendorong Pemko Medan supaya memperhatikan nasib guru-guru honor. Begitupun dirinya berharap semua guru bersabar. "Tahun 2020 juga akan kita anggarkan lagi insentif ke guru-guru honor. Ada ribuan guru honor kan? Jadi itu juga harus kita fikirkan," ujarnya.
Untukn itu, para kepala sekolah diharakan tidak menunda penyaluran dana BOS, di mana di dalamnya terdapat pembayaran gaji guru honor. "Pendapatan daerah kita di angka Rp.2,2 triliun per tahun. Kalau seluruh potensi dikelola dengan baik, bisa mencapai Rp.4 triliun. Semua sektor bisa kita sejahterakan. Memang, tidak semuanya bisa dianggarkan Pemko Medan. Tapi bersabarlah, semua akan mengarah pada kesejahteraan," pungkasnya. (S1)