RI Punya Potensi Panas Bumi 28 GW, Baru 2 GW yang Dipakai
31 Januari 2020 - 00:39:34 WIB | Dibaca: 2716x
Jakarta (SIOGE) - Indonesia punya potensi energi baru terbarukan yang besar untuk pembangkit listrik. Namun, yang tergarap masih minim.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, untuk panas bumi potensinya mencapai 28,5 gigawatt (GW). Namun, yang terealisasi baru 2,1 GW.
Arifin mengatakan, dibandingkan sumber energi baru terbarukan (EBT) lain, teknologi untuk pengembangan sumber panas bumi lebih kompetitif. Saat ini pemerintah tengah mencari formula yang tepat untuk menggenjot realisasi energi panas bumi.
"Kita tahu untuk mendapat sumber energi geothermal dibutuhkan upaya mirip eksplorasi migas, risikonya di-cover skema cost recovery, tapi geothermal selama ini sedang kita godok tapi belum bisa kita simpulkan sekarang," katanya dalam acara Indonesia's New Landscape, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2020).
Kemudian, untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), mini hidro dan mikro hidro punya potensi 75 GW, yang terealisasi baru 5,9 GW. Bioenergi punya potensi 32 GW dan yang terealisasi baru 1,9 GW.
Sementara, energi solar punya potensi 207 GW dan terealisasi 0,1 GW. Serta, energi angin baru terealisasi 0,2 GW dari potensi 60 GW.
Khusus angin, Arifin bilang, beberapa wilayah punya potensi besar untuk dikembangkan pengembangan energi bayu tersebut.
"Satu Sulawesi, pesisir selatan Pulau Jawa, satu lagi dari Nusa Tenggara," ujarnya.(dtf)