Nadiem Setuju Pelaku Bullying di Sekolah Ditindak Tegas
20 Februari 2020 - 20:59:52 WIB | Dibaca: 2701x
Jakarta (SIOGE) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, berbicara mengenai adanya perundungan atau perilaku bullying di dunia pendidikan Indonesia. Menurut Nadiem, adanya perundungan ini tidak cukup diatasi hanya dengan penguatan karakter, tetapi perlu ada langkah tegas menindak pelaku.
"Saya sangat setuju bahwa tidak bisa hal-hal yang negatif ini hanya dilakukan dengan penguatan karakter. Harus ada tindakan tegas. Harus ada konsekuensi yang sangat berat bagi pelaku yang bisa disebut dosa-dosa di sekolah kita," kata Nadiem, di Gedung DPR Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Menurut Nadiem, di dunia pendidikan Indonesia saat ini ada tiga perilaku yang semestinya diberikan penindakan secara tegas, yakni radikalisme, kekerasan seksual, dan perundungan. Kesalahan tersebut harus ditindak dengan tegas agar pelaku jera.
"Dosa-dosa ini secara pribadi, menurut saya ada tiga dosa yang harusnya ada penindakan. Satu adalah radikalisme yang diajarkan kepada anak-anak kita. Kedua adalah kekerasan seksual dan ketiga adalah kekerasan yaitu bullying,” tuturnya.
“Ini bisa terjadi antara dewasa-anak, antara anak, dan lain-lain. Ini yang saya secara pribadi merasa harusnya tidak ada toleransi sama sekali untuk dosa ini," ujarnya.
Menurut Nadiem, dirinya sebagai menteri Pendidikan memang memiliki kemampuan untuk mengatasi itu. Namun, untuk langkah konkretnya harus melalui kajian secara mendalam.
"Apakah saya punya kekuatan atau kemampuan sebagai Kemendikbud untuk menanganinya? Mungkin. Tapi harus kami kaji dulu. Bagaimana yang bisa kami lakukan. Terutama karena sekolah itu dan konsekuensi itu dipegang di dinas pendidikan. Di pemda," kata dia.
Masyarakat, kata Nadiem, harus tahu bagaimana sikap mendikbud dalam tiga kasus ini. Pendiri GoJek ini menegaskan perubahan pola pikir tidaklah cukup dan dia setuju untuk menindak tegas para pelaku bullying, radikalisme, dan kekerasan seksual.
"Sangat penting untuk masyarakat dan Komisi X mengetahui kepribadian saya, posisi saya, tentang tiga dosa ini bahwa ini harus penindakan yang luar biasa seriusnya dan tegas. Ini yang sedang kami rumuskan caranya. Jadi tidak bisa perubahan pola pikir doang. Harus ada tindakan yang tegas," ujarnya.(viva)