Rajudin Sagala: Jangan Ada Pemecatan Guru Honor
24 Agustus 2022 - 23:28:52 WIB | Dibaca: 3152x
Medan (Sioge) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan diminta segera selesaikan masalah penempatan guru honor yang tergusur karena kalah Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Begitu juga bagi guru honor yang lulus P3K supaya segera mendapat tempat baru mengajar.
"Disdik Medan harus segera melakukan pendataan mana sekolah yang butuh dan harus mengakomodir guru yang tidak lulus. Jangan sampai ada guru honor yang dipecat," tegas Wakil Ketua DPRD Medan H Rajudin Sagala SPdI kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (24/8/2022).
Dikatakan politisi PKS itu, Disdik Medan jangan berlarut larut melakukan pendataan. Sehingga para guru honor tidak resah dan tercipta suasana kondusif di lingkungan pendidikan. "Tidak sulit untuk mengakomodir para guru honor yang lulus P3K dan yang tidak lulus. Setiap Kepala Sekolah cukup berbagi jam mengajar saja tanpa dikeluarkan dari sekolah, " saran Rajudin.
Sebab, para guru honor yang kalah P3K tetap terdaftar sebelumnya dan memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) di Disdik Medan. "Artinya, guru honor tersebut tetap mendapat gaji yang ditanggung APBD Pemko Medan. Sedangkan yang lulus P3K akan mendapat gaji baru sebagai guru P3K," tambah Rajudin.
Maka, kata Rajudin lagi, guru honor yang tidak lulus sangat berpeluang mendapat tambahan gaji honor setiap bulannya karena APBD Pemko Medan sangat mencukupi. "Kita berpesan kepada Disdik Medan tidak sekedar minta jangan dilakukan pemecatan tetapi harus menambah jumlah gaji honorer," imbuh Rajudin.
Pada kesempatan itu, Rajudin mengingatkan pejabat dan Kepala Sekolah di lingkungan Disdik Medan untuk sementara jangan ada penerimaan tenaga guru honor. Karena ada indikasi, upaya pemecatan guru honor karena ada oknum yang ingin mengangkat guru honor baru.
Selain itu tambah Rajudin, indikasi oknum ingin menyalahgunakan dana BOS dan dana insentif APBD. "Indikasi buruk itu harus diantisipasi," tandas Rajudin. Dikatakan Rajudin, ada sekitar 300 an guru honor yang lulus P3K belum mendapat tempat mengajar. Sedangkan yang tergusur dari sekolah tempat awal kerja karena kalah P3K sekitar 600 an. (S1)