
Wow! Berasal dari Anak Petani, Pemuda ini Berjuang Meraih Doktor
26 Mei 2021 - 21:50:43 WIB | Dibaca: 3718x
Medan (SIOGE) - Siapa sangka, seorang anak petani yang berasal dari Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara kini berjuang meraih doktor melalui jalur PMDSU (Program Magister menuju Doktor Sarjana Unggul).
Koko Tampubolon (30) anak yatim yang merupakan anak petani yang berasal dari Serdang Bedagai kini merupakan kandidat doktor yang berasal dari salah satu universitas ternama yang berada di Sumatera Utara. "Dulu selama S1 pernah mendapat beasiswa Yayasan A&A Rachmat dari semester 3-4 dan beasiswa YBO PGI dari Kessel, Jerman dari semester 5-8," ucap Koko, kepada wartawan, Selasa (25/5/2021).
"Saya lulus seleksi pmdsu tahun 2015. Mengawali kuliah saya pertama kali di Program Magister Agroteknologi (kuliah 1 tahun) dan memiliki IPK > 3,5 serta 1 publikasi jurnal. Selanjutnya, pada tahun 2016 saya melanjutkan kuliah saya di Program Doktor Ilmu Pertanian," sambung Koko Tampubolon.
Koko awalnya tidak ada keinginan untuk melanjutkan kuliah S2 hingga S3. Akan tetapi, dengan seiring waktu berjalan Koko mengikuti seleksi pmdsu. "Cita2 setelah tamat S1 dulu ingin kerja di pertambangan, dan tidak ada hasrat melanjutkan pendidikan ke S2 bahkan S3. Setelah tamat S1 pernah bekerja sebagai penyuluh pertanian pada program UPSUS Pajale Tahun 2015 selama 6 bulan. Setelah dapat info beasiswa pmdsu dari salah satu teman di Teknik Mesin (namanya Sartana Adi Manalu) maka saya mencoba beasiswa tersebut," jelas Koko yang merupakan dosen di Fakultas Pertanian, Universitas Tjut Nyak Dhien, Medan.
Ditanya keluh kesah ketika menjalani kuliah menuju doktor, Koko bercerita banyak keluh kesah yang dihadapi. "Selama perjalanan menempuh S3 tepatnya Agustus 2017, ayah saya stroke dan akhirnya meninggal pada 5 April 2020. Saya sempat mengalami pikiran kacau, stres, dan kecewa. Akan tetapi, dengan semangat yang berasal dari Ibu & keluarga saya, promotor, co-promotor, dan calon istri saya Fransisca Natalia Sihombing atas iringan doa, semangat saya timbul kembali," terang Koko.
Hasil kerja keras Koko yang merupakan kandidat doktor di USU menghasilkan puluhan publikasi jurnal. "Publikasi jurnal saya kini 39 publikasi jurnal yang dimulai dari tahun 2018 hingga saat ini yang terdiri dari jurnal internasional bereputasi (scopus) dan jurnal nasional terakreditasi (sinta). Saya tentunya mengucapkan rasa terima kasih saya kepada promotor dan co-promotor saya. Publikasi ini tidak terlepas dari arahan promotor dan co-promotor yg selalu mengarahkan saya, Promotor : Prof. Ir. Edison Purba, Ph.D ; Co-promotor I : Prof. Mohammad Basyuni, S.Hut., M.Si., Ph.D. Co-promotor II : Dr. Diana Sofia Hanafiah, S.P., M.P" lanjut Koko.
"Saya diberi kesempatan oleh negara menempuh jenjang doktor melalui beasiswa, tentunya saya harus mengabdikan diri saya kepada negara sebagai akademisi maupun peneliti. Saya minta dukungan untuk mendoakan saya agar tahun ini saya berhasil menyandang gelar doktor" tutup Koko. (Rasi)