Ketua Asperba Sumut : Harga Babi Hidup Bisa Mencapai Rp70 Ribu/Kg pada Desember Mendatang
01 November 2020 - 19:32:00 WIB | Dibaca: 3018x
Medan (SIOGE) - Naiknya harga babi hidup hingga mencapai Rp.51 ribu/Kg dikeluhkan para pengusaha rumah makan. Selain mahalnya harga daging tersebut, untuk mendapatkannya juga sudah sangat susah.
Harga daging babi ini diperkirakan akan mencapai Rp.70 ribu/Kg untuk babi hidup bahkan lebih pada Desember mendatang, ujar Ketua Asosiasi Peternak Babi (Asperba) Sumatera Utara, Hendri Duin Sembiring kepada wartawan, Sabtu (31/10/2020).
Sementara harga dagingnya di pasar, saat ini saja sudah mencapai Rp.80 ribu/Kg. Untuk Desember mendatang, kemungkinan bisa mencapai Rp.120 ribu/Kg bahkan lebih, ujar pengusaha RM BPK Tesalonika itu lagi.
Selain mahal, babi yang hendak dibeli pun sulit didapatkan. Akibatnya pasokan daging terutama ke rumah makan menjadi berkurang. Bahkan para pedagang kesulitan memenuhi pesanan para pelanggan akibat sulitnya mendapatkan daging babi.
Disebutkan Hendri, naiknya harga daging babi ini akibat kasus banyaknya babi mati beberapa waktu lalu. Akibatnya babi menjadi langka dan sulit didapatkan. Kalaupun ada, harganya sangat mahal, ujarnya.
Untuk itu diharapkannya agar pemerintah ikut campur tangan terkait meroketnya harga daging babi di pasaran, termasuk sulitnya mendapatkan babi akibat kurangnya pasokan. “Setidaknya, pemerintah membantu para peternak misalnya menyediakan bibit gratis dan pangan agar pasokan babi menjadi banyak dan harga bisa kembali normal,” sebutnya.
Kurangnya pasokan babi ini akibat adanya wabah yang dirasakan hampir di semua daerah. Setidaknya dengan bantuan yang diberikan pemerintah, para peternak babi bisa sedikit ‘bernafas’ karena saat ini harga bibit juga sudah cukup mahal.
Untuk mencukupi pasokan daging babi, satu-satunya cara adalah menyubsidi peternak agar bisa kembali beternak, sebutnya. Kalau pemerintah tidak menyubsidinya, maka dikhawatirkan pasokan semakin kurang dan harga semakin tinggi, pungkasnya. (s1)













