Adakan Dialog Publik Soal Tragedi Nambadia, AMK Humbahas Dituduh Pencemaran Nama Baik
11 Juli 2021 - 21:49:35 WIB | Dibaca: 3902x
Humbahas (SIOGE) - Tragedi di Dusun Nambadia dimana seorang ibu yang baru melahirkan harus ditandu. Dalam persoalan itu, tak habis habis dibahas di Media sosial. Bahkan banyak analisa-analisa yang mencuat di Media sosial termasuk di Group Facebook Kabar Kabari Humbang Hasundutan.
Bahkan dari pengamatan terdapat beberapa bagian dari masyarakat yang selalu menganalisa dan membuat statement seakan betul atau tidak yang ditandu itu orang atau tidak untuk memperjelas dan menguatkan pernyataan Bupati Humbahas terhadap tragedi Dusun Nambadia. Diantaranya akun Facebook bernama, Herbin L Gaol, Badia Porhas Silaban Go dan Debinsen Manullang.
Atas dasar itu, AMK Humbahas berinisiatif mengadakan Diskusi Publik dengan Tema "Tragedi Nambadia dalam Perspektif Hukum dan Ham" baik secara langsung ditempat Penasehat AMK yang juga merupakan Sekretariat taktis AMK dan secara online melalui Google Meet, Minggu (11/7/2021).
Diskusi Publik yang diadakan AMK Humbahas tersebut turut mengundang 3 orang yang sekiranya dapat menjadi narasumber dengan nama sesuai akun facebook Herbin L Gaol, Badia Porhas Silaban Go dan Debinsen Manullang.
Adapun nama di buat di brosur sesuai nama akun Facebook nya dikarenakan AMK Humbahas tidak tau nama lengkap, alamat dan kontak dari narasumber.
"Kita AMK Humbahas mencoba mengundang mereka bertiga dan kami anggap sebagai pakar dengan dasar mereka bertiga yang selalu membahas tragedi ditandu yang di Nambadia di Media sosial dengan analisa-analisa mereka dan seakan membantah tragedi di Nambadia itu benar terjadi. Boleh kita lihat di Group Kabar Kabari Humbang Hasundutan analisa analisa mereka. Kan sebagai suatau kehormatan kami anggap mereka pakar jadi kami buka diskusi Publik supaya bisa mencari solusi kedepan atas kejadian nambadia tidak terulang lagi," ungkap Ganda, Sekjen AMK Humbahas.
Hal senada juga disampaikan oleh Penasehat AMK Humbahas, Tumpalh Sirait bahwa Diskusi Publik ini diadakan supaya tidak menimbulkan debat kusir di media sosial dan analisis yang sesat di tengah masyarakat Humbahas dan di media sosial.
"Kita hanya berharap kehadiran mereka agar menciptakan kondusifitas yang lebih baik dan supaya tragedi nambadia ini benar-benar nyata, kita tidak ada keinginan untuk membuly atau memojokkan siapapun. Bahkan kita mengundang mereka dalam diskusi tersebut supaya diskusinya berimbang sehingga memuat saran dan solusi yang terbaik untuk Humbahas," tutur Tumpalh Sirait.
Hal senada disampaikan Richard Siburian selaku ketua AMK Humbahas, bahwa Diskusi Publik AMK Humbahas ini untuk mendiskusikan persoalan tragedi Nambadia. "Kita tidak menginginkan timbulnya debat kusir yang tidak menemukan solusi yang juga seakan menguatkan bahwa tragedi di Nambadia itu rekayasa. Kita hanya buka diskusi supaya terlihat kebenaran yang terjadi di nambadia. Dan ini diskusi AMK tidak hanya kali ini, tapi dalam minggu ini juga akan menyusul diskusi publik yang kemungkinan secara offline/tatap muka dan juga secara online," ujarnya.
"Selain itu Diskusi Publik ini dihadiri juga oleh tokoh-tokoh humbahas dan praktisi hukum, seperti Pak Yanto Sihotang, Pak JS Simatupang, Pak Herbinto Simanullang, Pak Hot Asi Simamora dll. Jadi gak mungkin kita memojokkan/membuly siapa pun, yang ada marwah kampus akan tercoreng jika hal itu sempat terjadi," tutup Richard.
Namun anehnya, tambah Ganda, setelah diskusi publik tersebut selesai beredar berita yang ditayangkan media online Bumihumbahas.com berjudul "Aliansi Masyarakat Kampus (AMK) Humbahas Diduga Melakukan Pencemaran Nama Baik". Padahal setelah dikonfirmasi bahwa AMK Humbahas mencantum nama mereka sesuai Akun Facebook, karena mereka tidak tau nama lengkap, alamat dan kontak yang bisa dihubungi. Dan disebarkan di Facebook brosur undangannya supaya dapat dikonfirmasi kesediannya melalui kontak person yang sudah mereka cantumkan di brosur nya. Dan sengaja dalam brosurnya dibuat hari dengan tanggal yang berbeda supaya dapat ditentukan kesediannya narasumber sesuai dengan yang dicantumkan di brosur.
"Adanya pemberitaan itu seakan menuduh AMK Humbahas melakukan pencemaran nama baik, padahal nyatanya Diskusi Publik tersebut berjalan dengan lancar. Kecuali diskusi tak berjalan ya silahkan beranggapan lain. Lagipula kita turut mengundang mereka sesuai nama akun Facebok. Kok diundang diskusi malah dibilang pencemaran nama baik. Diskusi Publik kita bertujuan untuk meluruskan tragedi ini supaya tidak menyesatkan publik lagi," tutup Ganda Sihite. (s1)





















